Apa
yang terlintas di pikiran jika mendengar jurusan IT? Pasti keren dong ya. Nanti
lulusannya bisa menjadi programmer yang banyak dicari perusahaan. Kalo
mendengar jurusan manajemen? Pasti langsung kebayang jadi CEO atau minimal
manajer lah. Bagaimana dengan Pertanian? Pasti bakal nganggep nantinya akan
menjadi petani yang selalu ada di sawah.
Tidak
bisa dipungkiri, ketika jurusan-jurusan baru yang lebih dinamis dan tredy bermunculan,
jurusan yang strategis seperti pertanian makin tenggelam. Dan minat pada jurusan
ini sagat minim.
Berikut
fakta-fakta mengenai jurusan yang dianggap kurang menarik ini :
1. Jurusan
Pertanian
Sangat
tragis, peminat di jurusan ini hanya 3 persen dari total mahasiswa yang ada.
Padahal lulusannya banyak dicari. Di Indonesia pun masih banyak lahan pertanian yang bisa menjadi ladang pekerjaan. tapi minat masuk ke jurusan ini makin turun
karena generasi muda menganggap pertanian itu kotor dan kumuh serta tidak
menjanjikan padahal hidup kita bergantung pada hasil dan produk pertanian.
2. Kehutanan
Banyak
yang berfikir lulusan dari jurusan kehutanan hanya menanam, merawat, dan
mengelola hutan untuk diambil hasil kayunya. Padahal banyak potensi lain seperti
riset obat-obatan herbal. Ilmu kehutanan modern juga berkembang pesat dengan
menerapkan teknologi canggih seperti Geographic Information System,
penginderaan jarak jauh, 3D modeling, dsb. Lulusannya pun tak hanya terbatas
sebagai pegawai negeri tapi juga banyak dibutuhkan perusahaan-perusahaan swasta
nasional bahkan multinasional.
3. Perikanan
dan Ilmu Kelautan
Dengan
hasil laut yang melimpah, Indonesia harusnya menjadi salah satu produsen hasil
laut terbesar di dunia. Tapi sayangnya sekali sumber daya manusia yang menjadi ujung
tombak pembangunan kawasan berbasis kelautan susah dicari. Alasannya tidak lain
karna jurusan ini sepi oleh para peminat. Padahal budidaya komoditas-komoditas
bernilai jual tinggi seperti rumput laut, tiram, lobster, kerang mutiara, dll
memiliki potensi ekspor yang sangat menggiurkan. Lulusannya bisa menjadi entrepreneur,
eksportir di industry seafood dan juga bisa berkiprah di bidang wisata bahari.
4. Jurusan
Bahasa Daerah
Selain
di anggap nggak keren, jurusan ini juga kurang menjanjikan kesejahteraan.
Sebagian besar mahasiswanya pasti orang mancanegara. Banyak warga asing yang
tertarik dengan budaya kita bahkan lebih tau dan menguasai budaya dan adat
istiadat Indonesia melebihi orang-orang daerah sendiri. Hasilnya banyak
generasi muda yang ingin belajar bahasa dan adat istiadat negerinya sendiri di
negeri orang. Universitas Cornell di Amerika misalnya, universitas ini menjadi
kiblat kajian tentang Indonesia di dunia dan melahirkan banyak Indonesianis
terkemuka.
5. Jurusan
Sejarah
Calon
mahasiswa mungkin menganggap sejarah membosankan dan monoton. Padahal ahli
sejarah dibutuhkan di berbagai bidang. Perusahaan membutuhkan seseorang yang
mengerti tentang sejarah korporasi, sehingga bisa menganalisa bagaimana perusahaan
tersebut sukses atau gagal. Pelajaran tersebut bisa digunakan sebagai insight
untuk membangun perusahaan yang lebih sukses. Salah satu novel thriller paling sukses
di dunia “Da Vinci Code” juga ditulis berdasarkan sejarah.
6. Jurusan
Meteorologi, Astronomi dan Oseanografi
Nggak
semua program studi yang minim peminat berasal dari ilmu sosial. Ada juga
jurusan ilmu alam yang namanya keren tapi sepi pendaftar. Contohnya Astronomi,
dan Meteorologi. Padahal, lulusan ketiga jurusan ini memiliki kompetensi
khusus. Lulusan astronomi akan dipakai dalam riset antariksa atau teknologi
perbintangan. Sedangkan jurusan meteorologi sangat dibutuhkan dalam riset cuaca
dan iklim yang saat ini sedang menjadi isu penting di tingkat global.
7. Jurusan
MIPA
Minat
mahasiswa masuk ke fakultas MIPA menurun drastis. Turunnya minat calon
mahasiswa karena adanya anggapan bahwa jenjang karir lulusan ilmu murni susah
untuk mencari pekerjaan. Siswa tentu lebih suka kuliah di jurusan pendidikan
fisika dan lulus menjadi guru fisika, daripada kuliah di jurusan fisika murni
dan tidak jelas mau jadi apa. Padahal, banyak produk teknologi muakhir yang
dihasilan dari riset ilmu murni. Contohnya teknologi konsol game yang semakin canggih
dan realistik adalah berkat terobosan-terobosan besar yang dicapai dalam bidang
computational science, 3D graphics, dan optical motion tracking, yang mana
semuanya membutuhkan pengetahuan mendalam tentang ilmu fisika dan matematika.
Nah sudah berubahkah pandangan kalian tentang jurusan-jurusan ini? Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar