NPM

KELAS : 4KA07
NPM : 10113329

Minggu, 24 April 2016

KARYA ILMIAH
PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BIJI KACANG HIJAU



DISUSUN OLEH :
Agnes Sekar Mahardhika




SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS GUNADARMA





 KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada saya untuk dapat mengerjakan tugas mata kuliah BAHASA INDONESIA 2 yang berjudul PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BIJI KACANG HIJAU.
Karya Ilmiah ini dibuat untuk mengetahui dan membedakan pertumbuhan dan perkembangan pada biji kacang hijau melalui hasil penelitian yang telah dilakukan.
Melalui tugas ini di harapkan dapat memahami tentang pertumbuhan dan berkembangan tanamanMakalah yang saya buat ini tentunya masih banyak kekurangan, oleh karena itu saya mengharapkan saran dan masukan yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kami.


                                                                                    Jakarta, 24 April 2016


                                                                                              Penyusun






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang..................................................................................................... 1
1.2  Rumusan penelitian.............................................................................................  1
1.3  Tujuan penelitian................................................................................................  1
1.4  Batasan masalah.................................................................................................. 2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kacang Hijau………………………………............................................................ 3
2.2 Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan ……………………...……........... 3
2.2.1   Faktor-Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan 
          perkembangan tumbuhan.....................................................……….......... 5
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian....................................................................................................9
3.2 Variabel penelitian............................................................................................... 9
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian.............................................................................. 10
3.4 Alat dan bahan.................................................................................................. 10
3.5 Cara kerja......................................................................................................... 10
3.6 Pengambilan Data.............................................................................................. 11
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan……………………………….………………………………............12
4.2 Pembahasan.…..………………………………...……………………………............. 13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 15
5.2 Saran................................................................................................................ 15


BAB I
PENDAHULUAN


1.1              Latar Belakang
Salah satu ciri dari mahluk hidup adalah mengalami pertumbuhan. Setiap makhluk hidup akan mengalami proses pertumbuhan, begitu pula pada tumbuhan. Dalam proses pertumbuhan pada tumbuhan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah intensitas cahaya matahari. Banyak sekali teori yang menjelaskan tentang pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tumbuhan. Namun, teori tersebut belum sepenuhnya dapat dipelajari jika kita tidak mengamati dan membuktikan sendiri.
Untuk mengetahui dan membuktikan kebenaran teori tersebut, saya  melakukan penelitian pada  salah satu jenis tumbuhan yaitu tumbuhan kacang hijau. Tumbuhan kacang hijau adalah Tumbuhan ini saya pilih mengingat proses pertumbuhan pada kacang hijau tidak memerlukan waktu yang lama.

1.2        Rumusan Masalah
Bagaimana kecepatan pertumbuhan tumbuhan kacang hijau pada tempat yang berbeda intensitas cahayanya?

1.3        Tujuan Penelitian
Untuk membandingkan bagaimana pertumbuhan tumbuhan kacang hijau yang mendapatkan cukup cahaya matahari dengan tumbuhan kacang hijau yang tidak mendapatkan cahaya matahari.


1.4       Batasan Masalah

Penelitian ini dilakukan 5 hari, dimulai dari tanggal 20 April sampai tanggal 24 April 2016.


BAB II
LANDASAN TEORI


2.1       Kacang Hijau
Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun.

2.2       Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses perkembangan berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan proses yang tidak dapat diukur. Dengan kata lain, perkembangan bersifat kualitatif, tidak dapat dinyatakan dengan angka.         
Pada tanaman, pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji. Perkecambahan dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya air ke dalam biji melalui proses imbibisi. Apabila proses imbibisi sudah optimal, dimulailah perkecambahan.
Struktur yang pertama muncul, yang menyobek selaput biji adalah radikula yang merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian dari hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas terdapat epikotil (calon batang). Berdasar letak kotiledonnya, ada dua jenis perkecambahan yaitu tipe epigeal, dan tipe hipogeal.
Terdapat dua macam pertumbuhan :

Pertumbuhan primer

Biji yang sudah berkecambah akan segera diikuti oleh pertumbuhan primer karena pada pucuk dan ujung akar terdapat jaringan yang bersifat meristematik (selalu membelah). Pemanjangan ujung akar dan ujung batang tersebut disebut pertumbuhan primer.
pertumbuhan sekunder
Pada tumbuhan dikotil terdapat jaringan kambium yang merupakan meristem sekunder akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan sekunder (membesar). Kambium akan membelah ke arah luar membentuk kulit kayu (floem), dan membelah ke arah dalam membentuk kayu (xilem). Pada monokotil tidak terdapat kambium sehingga hanya mengalami pertumbuhan primer saja. Pertumbuhan primer dan sekunder berlangsung terus menerus selama tumbuhan tersebut hidup.

2.2.1    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Pertumbuhan pada tumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:

a.    Faktor luar

Faktor luar adalah materi atau hal-hal yang terdapat diluar tanaman yang berdampak pada tanaman itu, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Termasuk ke dalam faktor luar adalah cahaya, temperatur, air, garam-garam mineral, iklim, gravitasi bumi, dan lain-lain.
1. Nutrisi
Tumbuhan memerlukan unsur mineral dengan jumlah tertentu. Unsur yang diperlukan dalam jumlah banyak disebut unsur makro, sedangkan unsur yang diperlukan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro.
2. Cahaya
Cahaya mutlak diperlukan oleh semua tumbuhan hijau untuk melakukan fotosintesis, tetapi pengaruhnya terhadap pertumbuhan perkecambahan tumbuhan adalah menghambat, karena cahaya dapat menyebabkan terurainya auxin sehingga dapat menghambat pertumbuhan. Hal ini dapat dibuktikan apabila kita meletakkan dua kecambah, yang satu di tempat gelap dan yang lain di tempat terang. Dalam jangka waktu yang sama, kecambah di tempat gelap tumbuh lebih cepat tetapi tidak normal. Pertumbuhan yang amat cepat di dalam gelap ini disebut etiolasi.
Pada tumbuhan terdapat pigmen yang disebut fitokrom, yang berfungsi mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kloroplas, sintesis klorofil, pembentukan hormon tumbuhan (misalnya giberelin), dan pengaturan posisi daun terhadap sinar matahari. Selain itu, fitokrom berpengaruh juga terhadap fotoperiodisme, yaitu pengaruh lamanya pengaruh pencahayaan terhadap pertumbuhan dan pembentukan bunga.
Berdasarkan panjang dan intensitas penyinaran, tumbuhan dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
·         Tumbuhan berhari pendek (shortday plant) : Berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih pendek daripada periode kritis. Contohnya: strawberry, dahlia, aster, dan krisatinum.
·         Tumbuhan berhari panjang (longday plant) : berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih panjang daripada periode kritis. Contohnya: bayam selada, gandum, dan kentang.
·         Tumbuhan netral (dayneutral plant) : Tidak dipengaruhi oleh lamanya periode penyinaran. Contoh: mawar, anyer, dan bunga matahari.
3. Suhu
Secara umum, suhu akan berpengaruh terhadap kerja enzim. Bila suhu terlalu tinggi, enzim akan rusak,  dan bila suhu terlalu rendah enzim menjadi tidak aktif.
4. Kelembaban atau kadar air
Sampai pada batas-batas tertentu, makin tinggi kadar air, pertumbuhan akan makin cepat. Karena lebih banyak kadar air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan, akan menyebabkan pembentangan sel-sel, dengan demikian sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimalnya.

b.    Faktor dalam

Selain faktor genetik, yang termasuk faktor-faktor dalam adalah hormon-hormon yang terlibat dalam pertumbuhan tanaman. Hormon merupakan substansi yang dihasilkan oleh tumbuhan, biasanya dalam jumlah yang sangat sedikit yang berfungsi secara fisiologis mengendalikan arah dan kecepatan tumbuh bagian-bagian dari tumbuhan.
Berikut ini adalah macam-macam hormon pada tumbuhan beserta fungsinya:
·         Auksin : Auksin dibentuk oleh ujung batang dan ujung akar. Auksin yang dihasilkan oleh ujung batang akan mendominasi pertumbuhan batang utama, sehingga pertumbuhan cabang relatif sedikit. Keadaan ini dikenal dengan istilah dominansi apikal (apical dominance). Dengan memotong ujung batang, dominansi apikal akan hilang, sehingga pertumbuhan cabang-cabang batang berjalan dengan baik. Auksin dapat terurai bila terkena cahaya. Bila suatu koleoptil dikenai cahaya dari samping, maka bagian koleoptil yang terkena cahaya auksinnya akan terurai sehingga pertumbuhannya lebih lambat daripada bagian koleoptil yang tidak terkena cahaya. Akibatnya koleoptil akan tumbuh membelok ke arah datangnya sinar.
·         Giberelin : Hormon ini berfungsi mengatur pemanjangan batang (ruas batang), juga pertumbuhan pucuk dan pembentukan buah. Secara umum fungsi giberelin adalah untuk merangsang pertumbuhan meraksasa dan terbentuknya buah tanpa biji (partenokarpi).
·         Sitokinin : Hormon tumbuhan ini mempengaruhi pertumbuhan, pengaturan pembelahan sel, dan pemanjangan sel. Konsentrasi sitokinin dan auksin yang seimbang merupakan hal yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Sitokinin sendiri tampaknya mempunyai peranan dalam memperpanjang usia jaringan.
·         Asam Absisat (= dormin) : Asam absisat ditemukan pada umbi-umbian dan biji-biji yang dorman, beberapa jenis buah-buahan, daun, dan jaringan tumbuhan lain. Secara fungsi asam absisat adalah mempercepat penuaan daun, merangsang pengguguran daun, dan memperpanjang masa dormansi (menghambat perkecambahan biji).
·         Gas etilen : Buah yang sudah tua menghasilkan gas etilen yang dianggap sebagai hormon yang dapat mempercepat pemasakan buah yang masih mentah. Gas etilen meningkatkan respirasi sehingga buah yang asalnya keras dan masam, menjadi empuk dan berasa manis.
·         Kalin: Kalin adalah hormon yang merangsang pembentukan organ tubuh. Berdasarkan organ yang dibentuknya, kalin dibedakan atas:
o    Kaulokalin : merangsang pembentukan batang
o    Rhyzokalin : merangsang pembentukan akar. Sekarang telah diketahui bahwa rhyzokalin identik dengan vitamin B1 (thiamin)
o    Filokalin : merangsang pembentukan daun
o    Antokalin : merangsang pembentukan bunga
·         Asam traumalin : Batang atau akar tumbuhan dapat mengalami luka. Tumbuhan memiliki kemampuan untuk memperbaiki bagian yang luka, disebut daya restitusi atau regenerasi. Peristiwa ini terjadi dengan bantuan hormon luka atau kambium luka atau asam traumalin. Lukaluka yang terjadi dapat tertutup kembali dengan membentuk jaringan kalus dan jaringan yang rusak dapat diganti dengan yang baru. Bahkan dari luka pada bagian tertentu dari tubuh tumbuhan dapat tumbuh tunas baru.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1       Jenis Penelitian
      Penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode eksperimen, metode eksperimen adalah metode yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol (Nazir,2003). Eksperimen ini dilakukan dengan  percobaan menggunakan objek kacang hijau pada media tanah dan disimpan di dua tempat yang berbeda, yaitu pada tempat terang dan gelap.

3.2              Variabel Penelitian

3.2.1      Variabel bebas :
Pemberian Intensitas cahaya di tempat terang (terkena sinar matahari), dan di tempat teduh (tidak terkena sinar matahari langsung).
3.2.2           Variabel terikat :
Morfologi kacang hijau dan pertumbuhan kacang hijau.
3.2.3           Variabel terkendali:
a.           Tempat penelitian pada gelas plastik
b.          Media penelitian pada kapas yang tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering, dan dilakukan penyiraman secara rutin
c.           Biji kacang hijau yang sebelumnya telah direndam selama 3 jam
d.          Setiap gelas terdapat 5 buah biji kacang hijau



3.3              Waktu dan Tempat Penelitian

3.3.1              Waktu
Rabu, 20 AprilMinggu, 25 April 2016 (5 hari)
3.3.2              Tempat Penelitian
a.       Pada intensitas cahaya terang (terkena sinar matahari langsung) di halaman rumah
b.      Pada intensitas cahaya gelap (tidak terkena sinar matahari langsung) di kamar

3.4      Alat dan Bahan

3.4.1       Alat
·         buah gelas plasik, satu di tempat terang dan satu ditempat gelap
·         Penggaris, untuk mengukur panjang batang dari hari ke hari
·         Alat tulis, untuk menuliskan pertumbuhan dan perkembangan pada penelitian yang berbeda setiap harinya
·         Kamera , untuk mendokumentasikan hasil penelitian pada kacang hijau
3.4.2       Bahan
·         10 buah kacang hijau, sebagai objek penelitian (5 biji tiap gelas)
·         Kapas, sebagai media penelitian
·         Air, sebagai bahan tambahan yang digunakan untuk membasahi tanah agar lembab lembab.

3.5      Cara Kerja
1.      Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2.      Rendam kacang hijau ± 3 jam untuk  mengetahui mana biji kacang yang layak kita gunakan umtuk dijadikan objek eksperimen
3.      Masukan kapas yang telah diberi air (tidak boleh terlalu basah dan juga tidak boleh terlalu kering)
4.      Setelah kacang direndam, masukan kacang ke dalam gelas yang telah berisi kapas (kacang hijau di letakkan di atas kapas)
5.      Simpan kacang dalam jarak yang tidak terlalu rapat dengan kacang lain agar pertumbuhannya lancar (tidak saling berdesakan)
6.      Simpan 1 gelas pada tempat terang (halaman rumah) dan 1 gelas pada tempat gelap. Jika kapas mengering, segera basahi kapas tersebut agar lembab.
7.      Amati lalu catat dan dokumentasikan hasil pengamatan setiap harinya.

3.6       Pengambilan Data
Data diambil dari hasil pengamatan dan pengukuran pada perkembangan dan pertumbuhan kacang hijau selama 5 hari, saya juga mengambil dokumen berupa foto dari eksperimen tersebut. Dari setiap tempat terdapat 1 gelas.
Data yang telah diperoleh tersebut diolah menjadi statistik sederhana, yaitu dengan cara mencari rata-rata tinggi pertumbuhan kacang dari hari ke hari pada tempat gelap maupun terang. Kemudian, proses pertumbuhan pada tempat terang dan gelap dibandingkan dengan membuat grafik dari data tersebut.




 BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1       HASIL PENGAMATAN

HARI, TANGGAL
PANJANG KACANG HIJAU (cm)
TERANG
GELAP
PANJANG
GAMBAR
PANJANG
GAMBAR
20 APRIL 2016
1,7 cm
2,1 cm

21 APRIL 2016
3 cm
 4,5 cm

22 APRIL 2016
5 cm
6,5

23 APRIL 2016
14 cm
18 cm

24 APRIL 2016
17 cm
20 cm


GRAFIK PERTUMBUHAN KECAMBAH


4.2       PEMBAHASAN
Penelitian di atas membandingkan pertumbuhan kacang hijau yang diletakkan di dua tempat berbeda, yaitu tempat terang dan gelap. Dari hasil penelitian di atas, kecambah kacang hijau yang paling cepat tumbuh adalah kecambah kacang hijau yang berada di tempat gelap karena adanya pengaruh dari hormon auksin. Salah satu fungsi yang paling penting dari hormon auksin adalah merangsang pemanjangan sel pada tunas muda yang sedang berkembang. Hormon auksin dihasilkan pada bagian koleoptil (titik tumbuh) pucuk tumbuhan.Jika terkena cahaya matahari, auksin menjadi tidak aktif. Kondisi fisiologis ini mengakibatkan bagian yang tidak terkena cahaya matahari akan tumbuh lebih cepat dari bagian yang terkena cahaya matahari. Akibatnya, tumbuhan akan membengkok ke arah cahaya matahari. 
Auksin yang diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan mempengaruhi pemanjangan, pembelahan dan diferensiasi sel tumbuhan. Auksin yang dihasilkan pada tunas apikal batang dapat menghambat tumbuhnya tunas lateral. Bila tunas apikal batang dipotong maka tunas lateral akan menumbuhkan daun-daun. Peristiwa ini disebut dominansi apikal.Inilah yang menjadi penyebab kecambah yang berada di tempat gelap lebih cepat pertumbuhan tingginya, dibandingkan dengan kecambah yang berada di tempat terang.
Namun ada kekurangan yang dialami oleh tumbuhan yang berada di tempat gelap. Tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat, namun dengan kondisi tekstur batangnya sangat lemah dan cenderung warnanya pucat kekuningan, kurus, dan daunnya tidak berkembang (etiolasi). Keadaan ini terjadi akibat tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan. Sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh di tempat terang menyebabkan tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relatif pendek, tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan serta daun berkembang baik.

BAB V
PENUTUP

5.1       Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut. Tumbuhan dalam hal percobaan kali ini adalah kacang hijau yang di daerah gelap tumbuh lebih optimal dan cepat karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan terus memacu pertumbuhan batang kacang hijau. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih tinggi, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang baik, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun terlihat pucat.
Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih pendek karena hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena cahaya dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi  fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil , yang menjadi perbedaan adalah bengkoknya tanaman yang mengikuti arah datangnya cahaya matahari.
5.2       Saran
  • Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.
  • Agar pertumbuhan cepat , usahakan merendam biji kacang hijau lebih lama
  • Usahakan agar media yang dipakai untuk penanaman dalam hal ini kapas selalu basah
  • Memberi jarak pada saat biji kacang hijau diletakkan di atas kapas agar tidak menghambat pertumbuhan tanaman
  • Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti. 


DAFTAR PUSTAKA

http://kudunku.blogspot.co.id/2014/01/laporan-penelitian-pertumbuhan-dan.html
















3 komentar: