NPM

KELAS : 4KA07
NPM : 10113329

Selasa, 12 Januari 2016

PENERAPAN DIKSI DALAM KALIMAT RAGAM FORMAL

Alasan mengapa harus memilih kata dan penggunaannya kata secara tepat :
1.      Kata-kata ada yang memiliki makna umum dan khusus
2.      Kata-kata memiliki makna denotative juga konotatif
3.      Ada yang memiliki makna sinonim
4.      Kata ragam formal dan non formal
5.      Kata-kata perlu digunakan secara tepat
6.      Kata-kata perlu ditulis dengan benar

1.      Kata Umum dan Kata Khusus
Kata umum adalah kata – kata yang memiliki makna dan cakupan pemakaian yang lebih luas.
Kata khusus adalah kata – kata yang ruang lingkup dan cakupan maknanya lebih sempit atau kata yang digunakan untuk mengungkapkan hal yang lebih spesifik.

Contoh :
KATA UMUM
KATA KHUSUS
Kendaraan
Mobil, Motor
Bunga
Mawar,Melati
Unggas
Ayam, Burung


2.      Kata Denotatif dan Konotatif
Denotatif adalah kata yang mempunyai makna sesuai dengan hasil observasi dari indra. Artinya kata yang maknanya menyangkut informasi faktual objektif.
Konotatif adalah kata yang memiliki makna asosiatif dan timbul sebagai akibat dari sikap sosial, pribadi dan kriteria tambahan yyang dikenakan pada sebuah makna denotatif. Artinya, dapat dipahami bahwa setiap kata pada umumnya meempunyai makna denotatif, tapi tidak semua mempunyai makna konotatif.

Contoh
KATA DENOTATIF
KATA KONOTATIF
Penonton
Pemirsa
Pekerja
Pegawai
Tukang
Ahli

3.      Kata Bersinonim
Kata bersinonim adalah kkata yang mempunya bentuki kata yang berbeda tapi memiliki makna yang sama. Kata bersinonim perlu dipahami, dipilih, dan digunkan secra tepatdalam kalimat ragam formal. Sebab, walaupun besinonim, pada dasarnya kataitu berbeda konteks pemakaiannya.

Contoh:
Ahli -> Pakar
Daur -> Siklus
Epilog -> Penutup

4.      Kata Formal dan Unformal
Berdasarkan dalam Bahasa Indonesia ragam formal menggunakan kata baku, sedangkan dalam ragam nonformal bisa saja menggunakan kata nonbaku

Kata baku dan nonbaku dapat dilihat berdasarkan beberapa ranah seperti : ranah fonologis, ranah morfologis, dan ranah leksikon.
a)     Kata baku dan non baku berdasarkan ranah fonologis
Adalah sebuah kata baku kadang memiliki kata non baku karena penambahan fonem, pengurangan fonem atau pengubahan fonem.

  • Contoh kata baku dan nonbaku karena penambahan fonem :

imbau => himbau
rapi => rapih
           

  • Contoh kata baku dan nonbaku karena pengurangan fonem :

terampil => trampil
tetapi => tapi


  • Contoh kata baku dan nonbaku karena pengubahan fonem :

telur => telor
tampak => nampak

b)      Kata baku dan nonbaku berdasarkan ranah morfologis

Maksudnya, sebuah kata baku kadang memiliki kata nonbaku karena pada hasil proses morfologis terjadi pengurangan fonem atau pengubahan fonem, terjadi penggantian afiks, dan terjadi kelebihan fonem.


  • Contoh kata baku dan nonbaku karena hasil morfolagis terjadi pengurangan fonem :

memfokuskan => memokuskan
memproses => memroses


  • Contoh kata baku dan nonbaku karena hasil morfologis terjadi pengubahan fonem :

mengubah => merubah


  • Contoh kata baku dan nonbaku karena hasil morfologis terjadi penggantian afiks:

menatap => natap
menolak => nolak


  • Contoh kata baku dan nonbaku karena hasil morfologis terjadi kelebihan fonem:

beracun => berracun
beterbangan => berterbangan

c)      Kata (frasa) baku dan nonbaku berdasarkan ranah leksikon

Maksudnya, sebuah frasa baku kadang memiliki frasa nonbaku yang terdapat dalam ragam percakapan


  • Contoh dalam kalimat ragam formal, jangan menggunakan frasa ragam percakapan :

tidak terlalu => tidak begitu
hanya nasi => nasi tok


  • Contoh frasa ragam percakapan karena salah susunan dalam kalimat ragam formal :

waktu lain => lain waktu
amat besar => besar amat


  • Contoh frasa percakapan yang maknanya redudan dalam kalimat ragam formal :

sangat pedih => amat sangan pedih, amat pedih
sangat pemalu => sangat pemalu sekali, pemalu sekali


  • Contoh kata baku dan nonbaku karena adanya penyerapan bahasa asing :

apotek => apotik
ekspor => eksport
konkret => konkrit

5.      Penggunaan kata secara tepat

Di dalam bahasa Indonesia khususnya kalimat ragam formal perlu menggunakan kata-kata secara tepat. Misalnya, kekeliruan penggunaan kata yang sering terjadi adalah dalam hal penggunaan kata depan seperti di yang seharusnya digunakan pada, atau ke yang seharusnya seharusnya digunakan kepada.

  • Kekeliruan penggunaan kata depan di  yang seharusnya digunakan pada, dapat dilihat seperti contoh berikut :

pada saya => di saya
pada kami => di kami
pada ayah => di ayah


  • Kekeliruan penggunaan kata depan ke yang seharusnya digunakan kepada, dapat dilihat seperti contoh berikut :

kedada saya => ke saya
kepada kami => ke kami
kepada ayah => ke ayah

6.      Penulisan secara benar

Dalam kalimat ragam formal perlu penulisan kata secara benar. Misalnya, kesalahan penulisan kata yang sering terjadi adalah dalam hal penulisan kata depan seperti di, ke, dari yang seharusnya ditulis terpisah dari  kata yang diikutinya


  • Contoh penulisan kata depan di yang benar dan yang salah :

di bawah => dibawah
di luar => diluar


  • Contoh penulisan kata depan ke yang benar dan yang salah :

ke atas => keatas
ke sekitar => kesekitar


  • Contoh penulisan kata depan dari yang benar dan yang salah :
dari atas => dariatas
dari jauh => darijauh

.



 Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar