Alasan mengapa harus memilih kata dan penggunaannya
kata secara tepat :
1. Kata-kata
ada yang memiliki makna umum dan khusus
2. Kata-kata
memiliki makna denotative juga konotatif
3. Ada
yang memiliki makna sinonim
4. Kata
ragam formal dan non formal
5. Kata-kata
perlu digunakan secara tepat
6. Kata-kata
perlu ditulis dengan benar
1.
Kata Umum dan Kata Khusus
Kata umum adalah kata – kata yang memiliki makna dan cakupan
pemakaian yang lebih luas.
Kata khusus adalah kata – kata yang ruang lingkup dan cakupan
maknanya lebih sempit atau kata yang digunakan untuk mengungkapkan hal yang
lebih spesifik.
Contoh :
KATA UMUM
|
KATA KHUSUS
|
Kendaraan
|
Mobil, Motor
|
Bunga
|
Mawar,Melati
|
Unggas
|
Ayam, Burung
|
2.
Kata Denotatif dan Konotatif
Denotatif
adalah kata yang mempunyai makna sesuai dengan hasil observasi dari indra.
Artinya kata yang maknanya menyangkut informasi faktual objektif.
Konotatif
adalah kata yang memiliki makna asosiatif dan timbul sebagai akibat dari sikap sosial,
pribadi dan kriteria tambahan yyang dikenakan pada sebuah makna denotatif.
Artinya, dapat dipahami bahwa setiap kata pada umumnya meempunyai makna denotatif,
tapi tidak semua mempunyai makna konotatif.
Contoh
KATA
DENOTATIF
|
KATA
KONOTATIF
|
Penonton
|
Pemirsa
|
Pekerja
|
Pegawai
|
Tukang
|
Ahli
|
3.
Kata Bersinonim
Kata
bersinonim adalah kkata yang mempunya bentuki kata yang berbeda tapi memiliki
makna yang sama. Kata bersinonim perlu dipahami,
dipilih, dan digunkan secra tepatdalam kalimat ragam formal. Sebab, walaupun besinonim, pada
dasarnya kataitu
berbeda konteks pemakaiannya.
Contoh:
Ahli -> Pakar
Daur -> Siklus
Epilog -> Penutup
4. Kata
Formal dan Unformal
Berdasarkan
dalam Bahasa Indonesia ragam formal menggunakan kata baku, sedangkan dalam ragam nonformal bisa saja
menggunakan kata nonbaku
Kata
baku dan nonbaku dapat dilihat berdasarkan beberapa ranah seperti : ranah fonologis,
ranah morfologis, dan ranah leksikon.
a) Kata
baku dan non baku berdasarkan ranah fonologis
Adalah
sebuah kata baku kadang memiliki kata non baku karena penambahan fonem, pengurangan
fonem atau pengubahan fonem.
- Contoh kata baku dan nonbaku karena penambahan fonem :
imbau => himbau
rapi => rapih
- Contoh kata baku dan nonbaku karena pengurangan fonem :
terampil => trampil
tetapi => tapi
- Contoh kata baku dan nonbaku karena pengubahan fonem :
telur => telor
tampak => nampak
b)
Kata baku dan nonbaku berdasarkan
ranah morfologis
Maksudnya, sebuah kata baku kadang memiliki kata nonbaku
karena pada hasil proses morfologis terjadi pengurangan fonem atau
pengubahan fonem, terjadi penggantian afiks, dan terjadi kelebihan fonem.
- Contoh kata baku dan nonbaku karena hasil morfolagis terjadi pengurangan fonem :
memfokuskan => memokuskan
memproses => memroses
- Contoh kata baku dan nonbaku karena hasil morfologis terjadi pengubahan fonem :
mengubah => merubah
- Contoh kata baku dan nonbaku karena hasil morfologis terjadi penggantian afiks:
menatap => natap
menolak => nolak
- Contoh kata baku dan nonbaku karena hasil morfologis terjadi kelebihan fonem:
beracun => berracun
beterbangan => berterbangan
c)
Kata (frasa) baku dan nonbaku
berdasarkan ranah leksikon
Maksudnya, sebuah frasa baku kadang
memiliki frasa nonbaku yang terdapat dalam ragam percakapan
- Contoh dalam kalimat ragam formal, jangan menggunakan frasa ragam percakapan :
tidak terlalu => tidak begitu
hanya nasi => nasi tok
- Contoh frasa ragam percakapan karena salah susunan dalam kalimat ragam formal :
waktu lain => lain waktu
amat besar => besar amat
- Contoh frasa percakapan yang maknanya redudan dalam kalimat ragam formal :
sangat pedih => amat sangan pedih, amat pedih
sangat pemalu => sangat pemalu sekali, pemalu sekali
- Contoh kata baku dan nonbaku karena adanya penyerapan bahasa asing :
apotek => apotik
ekspor => eksport
konkret => konkrit
5.
Penggunaan kata secara tepat
Di dalam bahasa Indonesia khususnya
kalimat ragam formal perlu menggunakan kata-kata secara tepat. Misalnya,
kekeliruan penggunaan kata yang sering terjadi adalah dalam hal penggunaan kata
depan seperti di yang seharusnya digunakan pada, atau ke yang seharusnya
seharusnya digunakan kepada.
- Kekeliruan penggunaan kata depan di yang seharusnya digunakan pada, dapat dilihat seperti contoh berikut :
pada saya => di saya
pada kami => di kami
pada ayah => di ayah
- Kekeliruan penggunaan kata depan ke yang seharusnya digunakan kepada, dapat dilihat seperti contoh berikut :
kedada saya => ke saya
kepada kami => ke kami
kepada ayah => ke ayah
6.
Penulisan secara benar
Dalam kalimat ragam formal perlu penulisan kata secara
benar. Misalnya, kesalahan penulisan kata yang sering terjadi adalah dalam hal penulisan
kata depan seperti di, ke, dari yang seharusnya ditulis terpisah dari kata yang diikutinya
- Contoh penulisan kata depan di yang benar dan yang salah :
di bawah => dibawah
di luar => diluar
- Contoh penulisan kata depan ke yang benar dan yang salah :
ke atas => keatas
ke sekitar => kesekitar
- Contoh penulisan kata depan dari yang benar dan yang salah :
dari atas => dariatas
dari jauh => darijauh
.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar