NPM

KELAS : 4KA07
NPM : 10113329

Selasa, 06 Januari 2015

Resume Makalah Kelompok 4 Tentang Komunikasi dalam Organisasi

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari suatu pihak kepada lain pihak untuk mendapatkan saling pengertian. Jadi dengan berkomunikasi manusia dapat dengan mudah saling berinteraksi satu dengan yang lain, sehingga dapat dengan mudah mencapai tujuan yang diinginkan.


·         Unsur-unsur Komunikasi
1.       Komunikator -> orang yang memberi informasi
2.       Cara menyampaikan berita
3.       Berita yang disampaikan
4.       Komunikan -> orang yang menerima informasi
5.       Tanggapan penerima informasi


·         Pentingnya komunikasi dalam organisasi
1.       Menimbulkan rasa kesetiakawanan
2.       Meningkatkan moral dan disiplin
3.       Meningatkan kerjasama antar anggota
4.       Menimbulkan rasa saling pengertian antar anggota
5.       Meningkatkan semangat corp


·         Klasifikasi dan media dalam organisasi

1.      Dari segi sifat

a)      Komunikasi Lisan -> Komunikasi melalui kata-kata dan ucapan
  1. Komunikasi Lisan Secara Langsung -> langsung bertatap muka
  2. Komunikasi Lisan Tak Langsung -> komunikasi yang terpisah oleh jarak
  3. Komunikasi Non Verbal -> Komunikasi melalui berbagai isyarat atau signal non verbal
  • Mimik : Komunikasi dengan gerak air muka
  • Panto mimik : Komunikasi dengan gerak anggota badan misal menggelengkan kepala
  • Mimik dan Panto mimik : Kombinasi antara gerak air muka dan gerak badan
b)      Komunikasi Tertulis -> Komunikasi menggunakan kalimat yang tertulis dan dapat dimengerti orang lain

2.      Dari segi arah

  • Komunikasi keatas -> Komunikasi yang berlangsung dari bawahan ke atasannya
  • Komunikasi Kebawah -> Komunikasi yang berlangsung dari atasan ke bawahannya
  • Komunikasi Diagonal Kebawah -> Komunikasi yang berlangsung dari seorang pimpinan dengan pejabat atau pimpinan yang tinggi dengan pejabat atau pimpinan yang lebih rendah
  • Komunikasi Diagonal Keatas -> Komunikasi yang berlangsung antara pejabat yang lebih rendah (bawahan) dengan pejabat atau pimpinan yang lebih tinggi. Secara singkat dapat dikatakan bahwa komunikasi diagonal (ke atas maupun ke bawah) adalah komunikasi antara pejabat-pejabat atau unit-unit yang berbeda tingkatan (level) dan wewenangnya baik secara fungsional ada hubungannya maupun secara fungsional tidak ada hubungannya.
  • Komunikasi Horizontal -> Komunikasi antara pimpinan/pejabat yang setingkat dalam organisasi. Misal  kepala biro dengan kepala biro.
  • Komunikasi Satu Arah -> Komunikasi yang tidak mendapatkan  respon dari komunikan
  • Komunikasi Dua Arah -> Komunikasi yang berlangsung secara timbal balik antara komunikator dan komunikan.

3.      Dari segi lawannya

  • Komunikasi Satu Lawan Satu -> Komunikasi antar individu dengan individu.
  • Komunikasi Satu Lawan Banyak -> Komunikasi antar individu dengan suatu kelompok.
  • Komunikasi Banyak Lawan Satu -> Komunikasi antar kelompok dengan seseorang.
  • Komunikasi Kelompok Lawan Kelompok -> Komunikasi antar sekelompok karyawan dengan kelompok karyawan lain.
  • Komunikasi Formal -> Komunikasi yang terjadi antar para anggota organisasi secara tegas diatur dalam  struktur organisasi. Bersumber dari perintah resmi.
  • Komunikasi Informal -> Komunikasi yang terjadi dalam suatu anggota tetapi tidak terencanakan dalam struktur organisasi. Bersifat tidak resmi.


·         Gaya Komunikasi dalam Organisasi

  1. The Controlling Style : adanya maksud untuk membatasi orang lain.
  2. The Equalitarian Style : Komunikasi secara terbuka, para anggota dapat memberikan tanggapannya dalam suasana santai.
  3. The Structuring Style : Biasanya memanfaatkan pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan.
  4. The Dynamic Style : Pengirim informasi memahami bahwa lingkungan pekerjaan beroriantasi pada tindakan.
  5. The Relinguishing Style : Gaya ini lebih mencerminan ketersediaan menerima saran daripada memerintah.
  6. The Withdrawal Syle : Gaya yang bisa melemahkan komunikasi.


·         Sasaran dan Hambatan Komunikasi dalam Organisasi

1.      Hambatan yang Bersifat Teknis

  • Kurangnya sarana dan prasarana yang diperlukan dalam proses komunikasi
  • Penguasaan teknik dan metode berkomunikasi tidak sesuai
  • Kondisi fisik yang tidak memungkinkan terjadinya proses komunikasi
2.      Hambatan Semantik -> hambatan yang disebabkan kesalahan dalam menafsirkan, kesalahan dalam memberikan pengertian terhadap bahasa yang digunakan dalam komunikasi.

3.      Hambatan Perilaku

  • Pandangan yang sifatnya apriori
  • Prasangka yang didasarkan kepada emosi
  • Suasana otoriter
  • Ketidakmauan untuk berubah
  • Sifat yang egosentris


·         Cara Mengatasi Hambatan dalam Komunikasi

  1. Gunakan umpan-balik.
  2. Kenali si penerima informasi.
  3. Rencanakan secara teliti, pertimbangkan dengan baik : apa, mengapa, siapa, bagaimana, dan kapan



Pertanyaan Beserta Penjelasan Tentang Materi Ini

Pertanyaan 1 : Aditya Fajar kelompok 6
Apakah maksud dari lemahnya tindak komunikasi?
Jawab :
Ketika penyampaian pesan disampaikan secara tidak tepat sehingga pesan yang disampaikan tidak dapat dipahami oleh penerima pesan itu.


Pertanyaan 2 : Erwin kelompok 6
Maksud dari masalah komunikasi itu sendiri dan maksud dari masalah organisasi?
Jawab :
-Masalah komunikasi itu sendiri maksudnya adalah masalah komunikasi yang berasal dari diri sendiri, berusaha mengenal diri sendiri dan segala konsep diri yang melingkupinya.
-Masalah organsasi maksudnya adalah masalah yang timbul di organisasi, masalah antar anggota atau apapun yang asalnya dari dalam organisasi.


Pertanyaan 3 : Dwi Nur R kelompok 1
Apa maksud dari kebijakan pintu terbuka?
Jawab :
Kebijakan pintu terbuka ialah kebijakan dimana atasan dari suatu organisasi memberikan kebebasan untuk bawahannya untuk memberikan masukkan.